Selagi kau bisa tertawa, tertawalah bersama orang-orang terdekatmu.
Dan selagi kau bersedih, bersedilah tanpa butuh pendamping penyemangatmu.
Dan selagi kau bersedih, bersedilah tanpa butuh pendamping penyemangatmu.
Apa kau tahu betapa sedihnya orang-orang yang selalu hadir untukmu, tetapi kau tak pernah menganggap mereka ada untukmu?
Apakah kau pernah berbagi cerita dengan teman lamamu yang menjadi pendamping saat teman barumu melupakanmu?
Apakah kau tahu semua itu wahai sahabat baikku?
Aku bangga punya sahabat sepertimu, sahabat yang selalu bergembira dengan sesuatu yang baru dan cepat melupakan sesuatu yang lalu.
Aku salut punya sahabat sepertimu, sahabat yang semangat mencari kebahagiaan dengan pandangan apatis dan hodonis dengan jiwamu.
Naifkah dirimu yang begitu tak berharganya sahabat lamamu di matamu, hei kawan baikku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar